Monday, September 19, 2016

Doyan Debat? Sebaiknya Berhentilah Sekalipun Anda Benar



"Ibu yang bekerja di luar rumah berarti tidak sayang anak tuh..."

"Walaah... Lulusan S1 kok kerjanya cuma cuci baju sama beres-beres rumah..."

"Muslimah kok belajar pakai make up, apa pentingnya coba?"

"Berhijab tapi kok kumal, tidak ngerti fashion, tidak ngerti dandan, bagaimana sih... katanya harus cantik di hadapan suami?!"

"Mau masuk surga tapi kok beli rumah pakai bank konvensional, beli mobil pakai leasing, dasar tukang riba !"

Sahabat Ummi, memang gatal rasanya mulut atau jari-jemari ketika melihat status sosmed orang lain atau pendapat orang lain yang keliru atau berseberangan dengan pemikiran kita. Apalagi kalau status atau ucapan tersebut amat menyinggung diri kita, rasanya tidak sabar untuk mendebatnya.

Akan tetapi tahanlah diri dari perdebatan! Hindari sama sekali malah lebih bagus lagi, karena ketahuilah... syetan bisa membuat saudara seiman saling bertengkar hanya karena terbakar emosi dalam berdebat. Yang menang debat merasa jumawa, yang kalah debat merasa 'dendam' dan ingin menjatuhkan di lain kesempatan. Apa untungnya berdebat seperti itu?

Kita perlu memahami bahwa Allah membuat manusia berbeda-beda pemikiran, tingkat pemahaman, wawasan keagamaan, pengalaman, dan bahkan berbeda pula caranya memandang persoalan. Oleh sebab itu, daripada debat, ada bagusnya membuka diskusi dan membahas sesuatu dengan tujuan saling berbagi pengetahuan.

Ketika berdebat, biasanya orang memiliki ambisi untuk 'mengalahkan' logika, keilmuan, alasan, bahkan dalil yang diberikan lawannya, nafsunya lebih ke arah tersebut, ia ingin membuktikan bahwa pendapatnya lah yang paling logis, bukannya mau memperbaiki apalagi menasihati, oleh sebab itu sungguh 'kuat' orang yang bisa menahan diri dari perdebatan, sekalipun ia benar:

“Aku menjamin sebuah rumah di pinggir jannah (surga) bagi siapa saja yang meninggalkan perdebatan berkepanjangan meskipun ia dalam kebenaran (al haq), juga sebuah rumah di tengah jannah bagi siapa  saja yang meninggalkan berbohong walaupun ia sedang bercanda, serta sebuah rumah di puncak jannah bagi siapa  saja yang berakhlak mulia.” (HR. Abu Daud, shahih)

“Imam Malik bin Anas mengatakan : “Debat kusir dan pertengkaran dalam masalah ilmu akan menghapuskan cahaya ilmu  dari hati seseorang.” 

Sahabat Ummi, sepakat untuk menahan diri dari perdebatan? Kalau memang ingin mendebat pemikiran seseorang, lebih baik buatlah tulisan yang menunjukkan hasil pemikiranmu daripada sekadar berdebat di komen statusnya.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Doyan Debat? Sebaiknya Berhentilah Sekalipun Anda Benar

0 comments:

Post a Comment