Sunday, June 26, 2016

TAHUKAH ANDA Remaja Pendiam Bukan Akhir Dunia...



"Anakku kok diam saja? Itu temannya yang lain bersemangat tampil di pentas porseni sekolahnya. Ada yang membaca Al Quran, berpuisi, dapat hadiah lomba olahraga, bagus semua penampilannya. Kenapa anakku tidak mau?"

Mendapati anak demikian, tidak perlu risau berlebihan. Setiap anak memiliki jenis kepribadian berbeda. Apalagi di usia menginjak belasan tahun, saat mereka mulai serius mengejar cita-cita. Sebagian teenagers memilih menjadi pengamat dari kegiatan teman mereka. Jika mencurigakan, sebaiknya ajak berdialog dengan seorang psikolog. Tapi bila dinyatakan tidak ada apa-apa, inilah waktunya menerima.

Kenapa diam saja?

Ada kalanya remaja kebingungan dengan dirinya. Dampingi ia mengenal diri secara utuh selaku muslim dan mukmin. Pastikan ia telah menerima pelajaran dasar tauhid, fiqh ibadah sehari-hari, bisa membaca Al Quran, memiliki pengetahuan tentang sirah nabi sebagai rujukan akhlak, pengetahuan sejarah islam untuk pondasi hidup, juga bekali dengan lifeskill yang diminati.

Ketika anak memilih berdiam diri, dekatilah. Jangan biarkan ia sendiri memendam sendiri pikirannya. Terkadang yang menjadi "masalah" untuk anak usia belasan tahun adalah hal sepele bagi orang tua. Contohnya ketombe.

Bagi remaja lelaki, ketombe merupakan masalah besar. Ia bisa diolok satu sekolah jika temannya tau akan ketombenya. Orangtua jangan ikut meledek (meskipun bercanda), cobalah menganggap hal ini serius dan tanganilah secepatnya agar anak tidak lagi berdiam diri akibat kurang percaya diri.

Ada juga anak tipe pemikir. Melihat langit senja bisa membuatnya merenung berjam-jam memikirkan berbagai hal. Anak yang seperti ini boleh saja jarang terdengar suaranya, tapi pikirannya tidak pernah berkerja. Arahkan pada kegiatan positif seperti menulis, eksperimen, riset sosial, belajar bahasa asing, hingga berjualan online. Mereka tak banyak kata, tapi berkarya nyata.

Kurang pintar?

Anak pendiam dan cerewet punya peluang sukses yang sama. Teori kecerdasan terus berkembang. Semakin banyak tolak ukur untuk menentukan kecerdasan seseorang.  Jarang bicara tidak akan membuat masa depan anak menjadi suram, asalkan ia tidak berdiam diri saja.

Temukan potensi unggulan anak dan asahlah. Pasti ada suatu hal spesial dalam dirinya. Tugas orangtua untuk membantunya menemukan hal itu dan mendorong anak  keluar menjamah dunia.

sumber ;ummi-online.com

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : TAHUKAH ANDA Remaja Pendiam Bukan Akhir Dunia...

0 comments:

Post a Comment