Tuesday, February 9, 2016

Kasus Kopi Sianida di CAFE OLIVIER PR Polisi Ungkap Motif Jessica Bunuh Wayan Mirna



Motif pembunuhan kopi maut yang merenggut nyawa Wayan Mirna Salihin masih menjadi teka teki. Meski telah menetapkan Jessica Kumala Wongso sebagai tersangka, motif pembuhan masih tanda tanya. Dalam pemeriksaan sebagai tersangka, Jessica tetap tidak mengakui.
Ada beberapa dugaan motif yang beredar. Yang paling santer dua motif. Soal cinta sesama jenis dan cemburu Mirna menikah. Namun, Jessica sudah membantah tudingan tersebut dalam sejumlah pertemuan. Dia mengatakan, Mirna hanya teman kuliah di Billyblue, Sydney, Australia. Keduanya sering belajar bareng, makan, dan jalan ke kafe. Jessica juga mengaku punya pacar bule.
Jessica dalam pemeriksaan awal sebagai tersangka masih belum mengaku. Jessica tidak mengungkapkan motifnya. Meski demikian, dalam pemeriksaan keterngan Jessica menunjukan adanya inkontensi. “Ada keterangan yang berubah,” kata sumber di kepokisian. Saat ini, seluruh keterangan Jessica masih dianalisa. Keterangan tersebut akan dianalisa dengan keterangan Jessica di beberapa media.
“Dia kan sempat melakukan media tour. Ya itu juga kami analisa,” katanya.
Komisioner Kompolnas Edi Hasibuan mengatakan, penyidik memang tidak usah berharap mendapat pengakuan dari tersangka. Artinya, jangan berharap mendapat motif pembunuhan dari pengakuan tersangka. “Polisi jangan terlalu berharap mendapat pengakuan tersangka,” kata  dihubungi kemarin.
Sebaliknya, penyidik harus bisa membuktikan di pengadilan bahwa tersangka melakukan pembunuhan sesuai dengan alat bukti yang didapat. Dalam prosesnya nanti akan mendapatkan sendiri motifnya. “Scientific investigation yang menentukan,” ujarnya.
Atas dasar itulah, kata dia, polisi sangat hati-hati dalam menangani kasus Mirna. Dia maklum, meski sudah ada tersangka, polisi belum membuka secara gamblang ke publik terkait alat bukti. Itu menjadi senjata di pengadilan nanti. “Itu merupakan strategi penyidikan,” katanya.
Kasus kopi maut ini tergolong langka. Menurut dia, setelah pahlawan HAM Munir yang tewas diracun, baru ini ada kasus serupa. Maka itu, mengungkapnya butuh waktu. Menurut dia, penanhanan kasus lain yang mirip kopi maut, adalah kasus Angelina di Bali. Saat itu, tersangka Margarate tidak mengaku telah membunuh putri angkatnya.
“Jika tidak ada pengakuan, polisi harus bisa membuktikannya,” kata dia.
Terkait permintaan pengacara CCTV dipubis dan meminta salinan BAP. Edi mengatakan, itu hak penyidik untuk memberikannya sekarang atau nanti. “Harus dihormati karena menjadi startegi penyidikan. Karena bisa jadi itu startegi penyidik untuk mengungkapnya,” kata dia.
Yudi Wibowo, pengacara Jessica mengaku kecewa. Pihaknya seharusnya mendapatkan salinan BAP. Dia juga meminta polisi berani mempublik CCTV yang disebut sebagai bukti kuat. Menurut dia, kemarin kekuarga dan pengacara tidak ke polda. “Belum ada jenguk untuk hari ini (kemarin). Terbentur jadwal. Keluarga juga belum akan dateng hari ini,” kata Yudi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombespol Mohammad Iqbal mengatakan, penyidik terus memperkuat alat bukti untuk antisipasi kenungkinan praperadilan. Menurutnya, alat bukti itu bukan hanya dalam proses penetapan dan penahanan tetapi dalam proses pemberkasan perkara. “Kita memperkuat itu terus sambil kita memperkuat koordinasi dengan Kejati,” ujarnya.
Menanggapi pengacara soal salinan BAP dan permintaan membuka CCTV ke publik. Iqbal mengatakan, itu kewenangan penyidik dan bagian dari proses pembuktian. “Itu teknis penyidikan. Begini saja, ini kan perang intelektual. Atur strategi, bagaimana pengacara tersangka, silakan. Mereka juga harus menghormati proses penyidikan polisi,” kata mantan Kapolres Metro Jakut.
Dirwastahti Polda Metro Jaya AKBP Barnabas mengatakan, Jessica ditahan sendiri dalam satu sel. Sebab, Jessica baru ditahan. Kondisi tahanan baik sesuai dengan aturan. “Kasur ada. Kamar mandi di dalam. Standar lah. Pokoknya layak lah,” kata dia.
Menurut Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Her6y Heryawan, kepolisian hati-hati dalam menggali apa motif pembunuhan yang diduga direncanakan dilakukan Jessica. “Kalau motif akan disampaikan nanti, saat ini yang penting diperiksa terlebih dahulu,” urai Herry Heryawan.
Namun, dalam pemeriksaan kemarin, Jessica masih belum mau mengungkapkannya. Namun, pemeriksaan kemarin menunjukan adanya inkontensi dari keterangan Jessica. “Ada keterangannya yang berubah,” kata salah satu sumber pada wartawan di Polda Metro Jaya. Saat ini, seluruh keterangan yang didapat sedang dianalisa.
Salah satunya adalah hasil rekaman CCTV. Dalam rekaman tersebut, Jessica dua kali memindahkan gelas kopi. Di sudut lain, adanya alat bukti rekaman CCTV lain yang makin memperkuat. Ada beberapa adegan visual yang menjelaskan keterlibatan Jessica atas perkara pembunuhan Mirna. “Pertama, Jessica terlihat dua kali memindahkan posisi gelas kopi itu dari posisi awal yang diletakan pramusaji, ke arah dia lalu ke arah kursi yang akan ditempati Mirna,” ulasnya.
Selain itu, kedua Jessica juga terlihat mengambil sesuatu dari dalam tasnya, namun tidak melakukan pergerakan apapun, seperti menyentuh gelas tersebut. Setelah semua gerakan itu dilakukan, barulah Mirna dan Hani datang.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Khrisna Murti menegaskan, pihaknya juga tidak sembarangan dalam menetapkan Jessica sebagai tersangka. Menurutnya, bukti yang menguatkan juga telah dimiliki. Keterangannya yang inkonsisten dengan kenyataan dilapangan juga membuat penyidik berani mengambil keputusan. “Keterangannya berbeda dengan fakta, jadi itu juga sebagai bukti yang menguatkan,” tukasnya.
Sementara itu, Jessica Kumala Wongso yang ditahan Polda Metro Jaya pada Sabtu (30/1) malam masih belum menerima kunjungan. Pihak keluarga juga belum akan mengunjungi tersangka kasus pembunuhan terhadap Wayan Mirna Salihin itu.
“Belum ada jenguk untuk hari ini karena terbentur jadwal. Keluarga juga akan belum datang hari ini,” kata pengacara Jessica, Yudi Wibowo saat dihubungi, Minggu (31/1).
Yudi belum memastikan kapan pihak keluarga akan mengunjungi Jessica. “Belum ada rencana, kami masih sibuk mengurusi berkas,” ucapnya. Meski penahanan sudah dilakukan terhadap kliennya, Yudi mengatakan, hingga saat ini pihaknya juga belum menerima berita acara pemeriksaan (BAP). “Sampai hari ini belum,” ungkapnya.

Dugaan Motif Pembunuhan Mirna
Salah Sasaran
Sejumlah pakar menilai, Mirna bukan target pembunuhan sesungguhnya. Entah bagaimana alurnya, terjadi kesalahan target sehingga Mirna tewas dan Jessica menjadi kambing hitam.
Motif Asmara
– Ada hubungan cinta segi tiga antara Jessica, Mirna, dan seorang pria. Karena kalah dalam perebutan laki-laki tersebut, Jessica dendam dan merencanakan pembunuhan. Dugaan ini dibantah oleh Jessica.
Motif Dendam
– Ada kemungkinan Mirna membuat sebuah kesalahan (senagaj/tidak sengaja) terhadap Jessica semasa kuliah bareng di Australia sehingga menimbulkan dendam yang tidak bisa dilupakan Jessica.
Motif Bisnis
– Dikabarkan Mirna akan mendapatkan warisan saham/posisi tertentu di sebuah perusahaan besar. Ada orang yang diuntungkan dengan kematian Mirna. Meski demikian, faktanya sampai meninggal Mirna hanya memiliki perusahaan yang tidak terlalu besar..
sumber:indopos.co.id

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Kasus Kopi Sianida di CAFE OLIVIER PR Polisi Ungkap Motif Jessica Bunuh Wayan Mirna

0 comments:

Post a Comment