Saturday, January 30, 2016

Rezeki Halal Sumber Kebahagiaan hidup

Rezeki Halal Sumber Kebahagiaan



Allah telah memerintahkan kepada kita agar selalu mencari rizki dari
sumber yang halal. Dan perintah ini banyak ‎terkandung dalam ayat alquran,
diantaranya dalam surah Annahl ayat 114‎
Yang artinya: “ Maka makanlah lagi baik dari rezki yang telah diberikan
oleh Allah kepadamu, dan syukuriklah ni’mat ‎Allah jika kamu benar-benar
menyembah-NYA.”‎
Demikian juga Islam yang kita anut telah menganjurkan agar kita berusaha
dengan tekun dan memberikan yang terbaik. ‎Sebagai umat yang menjadi
panutan sudah sewajarnya kita menunjukkan bahwa setiap usaha kita adalah
yang terbaik yang akan ‎membuahkan hasil yang baik juga. ‎

Cara memperoleh rezki yang halal.‎
‏ ‏Untuk memperoleh  rezki yang halal kita perlu melakukan 3 perkara:‎

Perencanaan.‎

Dengan melakukan perencanaan yang matang terhadap masalah sumber keuangan
dalam kehidupan kita sehari-hari, ‎maka kita akan terhindar untuk
melakukan pengumpulan uang dengan jalan yang tidak di ridloi oleh Allah.‎

Berusaha.‎

Dengan perencanaan yang matang tadi, terus kita praktekkan dalam bentuk
usaha yang benar-benar untuk mencari rezki ‎yang halal. Ketika niat kita
sudah kuat dan bulat, maka seberat apapun tantangan dalam hidup akan dapat
teratasi.‎

Doa.‎

Dalam waktu yang bersamaan kita juga harus selau ingat kepada Allah dengan
memperbanyak doa agar dipermudah dan ‎diberkati usaha kita. ‎

Dampak rezki yang halal

Maka dari itu kita perlu bermuhasabah mengenai usaha dan pekerjaan kita
sekarang ini. Yang menjadi pertanyaan, ‎apakah kita sudah memastikan bahwa
sumber mata pencaharian kita adalah yang halal?.Sangat penting bagi kita
semua untuk ‎menjaga agar tidak ada sesuatu barang yang haram masuk
kedalam tubuh kita. ‎

Membentuk keluarga yang bahagia

Andaikata sesuatu yang kita makan berasal dari rezki yang halal maka dalam
kehidupan akan terasa tenang. Berbeda ‎dengan orang yang memakan dari
rezki yang haram dalam sehari-harinya, keluarga akan berantakan walaupun
kaya dalam ‎materi. Maka jangan menyalahkan kepada anak-anaknya, ketika
nantinya menjadi anak yang susah diatur dan durhaka kepada ‎kedua orang
tua. Karena memang sumbernya berasal dari sesuatu yang tidak diridloi oleh
Allah.‎
‏ ‏Banyak kasus kalau kita melihat fenomena dalam kehidupan dimasyarakat,
anak berani kepada orang tua. Itu tidak lain ‎adalah dampak daripada rezki
haram yang mereka makan dalam kehidupan sehari-hari.‎

Rasulullah telah bersabda: “ Tiada mendatangkan faedah bagi daging yang
tumbuh dari sumber yang haram, ‎melainkan nerakalah tempat yang sewajarnya
bagi daging itu.” (HR Imam Turmudzi)‎
Hidup lebih terarah.‎

Dengan rezki yang halal akan menjadikan kehidupan kita semakin nikmat dan
terarah. Menerima apa yang telah ‎diberikan oleh Allah kepada kita tanpa
harus terus melihat keatas dalam masalah harta. Ketika hati kita selalu
berpikir masalah ‎kekayaan,  maka yang terpikir adalah bagaimana
memperoleh  sesuatu yang belum ada pada diri kita, tanpa melihat
kenikmatan ‎yang telah kita terima.‎

Rezki haram pangkal kehancuran

Kalau kita mau menengok kondisi dimasyarakat sekarang ini, betapa banyak
orang yang tidak lagi memiliki rasa malu ‎dalam mencari sesuap nasi
sehingga mendorong terjadinya praktek suap, tidak amanah terhadap
pekerjaan sehingga  dampaknya ‎adalah keingimnan manusia cepat kaya dan
menganggap harta kekayaan sebagai sesuatu yang paling penting dalam
kehidupan.‎
Maka tidak berlebihan kalau kita sering mendengar banyak ungkapan dalam
kehidupan sehari-hari, mencari rezki yang ‎haram saja susah apalagi
mendapat rezki yang halal atau kita akan senantiasa miskin jika tidak
mencar rezki tambahan dari ‎sumber yang haram. ‎

Rasulullah menjelaskan hal ini dalam sebuah hadisnya yang diriwayatkan
oleh Abu Hurairah “ Bakal datang kepada ‎manusia suatu masa orang tidak
lagi peduli terhadap apa yang diambilnya, apakah itu halal atau haram.”‎
Demikian juga dari Ibnu Umar berkata: “ Barang siapa yang membeli pakaian
dengan harga sepuluh dirham, satu ‎dirham diantaranya uang yang haram,
maka Allah tidak akan menerima sholatnya selama pakaian itu masih
dipakainya. ‎Kemudian Ibnu Umar memasukkan jarinya kedalam dua telinganya,
lalu berkata: “ biarkanlah telinga ini tuli kalau tidak mau ‎mendengarkan
perkataan dari Rasulullah ini.” ( HR Imam Bukhori)‎
‏ ‏
Anggapan yang demikian adalah tidak benar sama sekali. Sebab Allah telah
menjamin rezki kita dan memberikan rezki ‎kita sesuai dengan kadar yang
telah ditentukan Allah yang kita tidak tahu berapakah kadar tersebut. Oleh
karena itu kita perlu ‎terus berusaha, bekerja dan mencari rezki yang
halal. kita tidak boleh tergantung pada nasib atau mengeluh nasib, karena
itu tidak ‎membawa faedah.‎

Sebelum kita akhiri marilah kita menengok sebentar tentang kisah seorang
sahabat yang dapat kita jadikan sebagai suri ‎tauladan dalam masalah
kehati-hatiannya  dalam makanan yang haram. Beliau adalah Abu Bakar,
seoramg Kholifah pertama ‎setelah wafatnya Rasulullah. Dalam suatu hari
beliau makan sesuatu, lalu hambanya memberitahu bahwa makanan yang barusan
‎dimakan tadi adalah hasil dari pekerjaannya sebagai tukang tilik sebelum
dia masuk Islam. Mendengar hal tersebut beliau lantas ‎mengeluarkan
makanan tersebut dan memuntahkan semua yang ada dalam perutnya. Lalu
hambanya menegur: “Mengapa engkau ‎wahai baginda mengeluarkan makanan yang
sudah engkau makan?. Maka beliau menjawab: “ Aku pernah mendengar
Rasulullah ‎bersabda bahwa badan yang tumbuh subur dengan makanan yang
haram pasti akan merasakan api neraka. Oleh karena itu aku ‎memaksa
makanaan itu keluar, takut kalau-kalau ia menyuburkanku.‎

Semoga dengan niat untuk mencari rezki yang halal serta berusaha, rezki
yang kita terima diberkati oleh Allah. Rezki ‎yang penuh berkah akan
menjadikan kita bukan saja umat yang dijadikan suri tauladan akan tetapi
umat yang memberikan ‎sumbangan kepada bangsa, agama dan negara. Wallohu
A’lam Bisshowab. oleh: Ustadz Ulin Niam Masruri ‎
sumber :cahpemalang.wordpress.com

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Rezeki Halal Sumber Kebahagiaan hidup

0 comments:

Post a Comment