Mendidik Anak yang Mulai Tumbuh Dewasa
BANYAK orang tua yang merasakan kesenjangan dengan anaknya yang mulai tumbuh remaja. Hal ini disebabkan karena pada fase tersebut, anak sudah mempunyai pilihan sendiri untuk bertindak.
Anak yang mulai beranjak remaja tidak lagi disebut sebagai anak kecil, tetapi tidak juga dikatakan sudah dewasa. Anak yang beranjak dewasa ingin bebas dari pengawasan orang tua dan melakukan apapun sesuai keinginannya
Menghadapi masalah ini, orang tua harus lebih ekstra memberi pengawasan pada anak. Tapi, tidak juga harus bersikap egois. Janganlah orang tua memaksakan anak untuk terus patuh, hal ini justru dapat menimbulkan konflik dengan anak.
Bekali anak dengan ilmu agama. Islam sudah mengajarkan kepada orang tua untuk mendidik dan membina anak sejak dini dengan ilmu agama. Dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh imam Ahmad, Rasulullah SAW bersabda, : “Suruhlah anak-anakmu mengerjakan shalat ketika mereka berumur 7 tahun dan pukullah mereka ketika meninggalkannya apabila mereka telah berumur 10 tahun, dan pisahkanlah tempat tidur mereka.”
Kenali teman anak Anda. Anak remaja lebih memilih teman daripada orang tua sebagai tempat mencurahkan isi hati. Tidak ada salahnya sebagai orang tua sesekali mengajak teman anak Anda main di rumah dan ikut berbaur, dengan kegiatan seperti ini para orang tua dapat mengawasi dan menilai langsung bagaimana karakter dari teman anak Anda.
Jadilah sahabat anak. Tidak masalah bila anak Anda memiliki banyak sahabat. Tentunya, pastikan bahwa Anda masuk dalam salah satu sahabatnya. Masuklah dalam kehidupan remaja anak Anda, dengarkan segala cerita serta keluhannya. Sebagai orang tua sekaligus sahabat yang sudah berpengalaman (pernah menjadi remaja), tentu Anda dapat memberikan solusi yang amat bijaksana.
Namun, sebagai orang tua ketegasan juga perlu diterapkan. Bagaimanapun, Anda adalah orang tua yang harus dihormati. Awasi dan dampingi anak Anda dalam melewati fase remajanya dengan baik.
sumber: islampos.com
0 comments:
Post a Comment