SEBAGAI akibat dari mimpi dan refleksi lainnya, saya teringat do’a yang pernah saya panjatkan saat pertama kali saya memutuskan untuk mencari kebenaran “Tuhan, jika Anda ada maka bimbinglah saya”.
Menemukan Jalan yang Benar
Selama beberapa bulan saya terus bergulat dengan pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam pikiran saya tentang kehidupan, Tuhan, wahyu dan pertanyaan yang lainnya. Salah satu masalah yang sangat penting adalah perlunya wahyu dalam membimbing seseorang untuk berperilaku baik. Akhirnya saya menyadari bahwa bagi sebagian orang untuk mencapai perilaku yang baik, mereka belajar dengan tulus dan serius, termasuk mencoba belajar dari perilaku yang benar dan yang salah, mereka terlebih dahulu harus menerima kebutuhan moral dalam melakukannya. Wahyu memang diperlukan untuk alasan ini. Tapi tidak ada hubungannya dengan apa yang harus kita lakukan.
Berusaha untuk mencapai pemahaman yang baik tentang apa yang benar dan yang salah, moral kita sendirilah yang dapat menentukannya. Jadi kita memiliki dua kemungkinan yang jelas, yaitu menerima moral yang benar atau menerima moral yang salah dan semua itu akan dipertanggung jawabkan di hari kemudian, atau menyangkal bahwa ada pertanggung jawaban moral dan kemudian tidak perlu berusaha mengarahkan hidup Anda untuk melakukan moral yang baik. Itu adalah kedua posisi yang memperkuat diri.
Putuskan Jadi Muslim
Atas dua pemahaman yang saling bertolak belakang ini, saya memutuskan bahwa sebagai manusia, kita tidak bisa membiarkan kehidupan ini hanya berakhir menjadi sia-sia. Saya menyimpulkan pada suatu malam bahwa saya percaya pada Tuhan, bahwa berdasarkan apa yang saya tahu dari berbagai agama, Islam jauh lebih masuk akal daripada sistem kepercayaan lainnya. Saya menuliskan kesaksian iman (dua kalimat Syahadat) pada beberapa kertas dan menandatanganinya. Dan Saya sekarang adalah seorang Muslim.
Selama sebulan saya membaca Al-qur’an dengan sikap “Jika saya tidak dapat menemukan apa pun di sini maka saya akan tetap dengan itu. Masih ada sesuatu yang bisa diperdebatkan”. Seperti yang saya baca, saya menjadi semakin yakin atas keputusan saya dan saya tidak menemukan sesuatu yang membuat saya ragu. Selama bertahun-tahun saya terus berpikir hati-hati tentang semua yang saya terima.
Kadang-kadang, saya membuat kesalahan, saya mengerti bahwa hidup adalah proses pembelajaran. Kesalahan adalah pengalaman yang membuat kita semakin maju. Kuncinya adalah harus belajar yang baik, dengan pemikiran yang baik, dengan mengakui bahwa menjadi baik harus diikiuti dengan moral. Memiliki moral mengharuskan kita untuk percaya bahwa Allah adalah hakim di hari akhir yang akan menghitung moral baik yang pernah dilakukan.
Hidup saya telah berubah dan saya tidak akan pernah melihat kembali ke belakanga, sejak saya mengatakan “Alhamdulillah Saya seorang Muslim”.
Tamat.
Sumber : OnIslam

0 comments:
Post a Comment